Gambar Sampul PJOK · Bab 9 Pendidikan Luar Kelas
PJOK · Bab 9 Pendidikan Luar Kelas
AtmajaBudiBambang, dkk

24/08/2021 13:44:29

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 9 Pendidikan Luar Kelas (

Outdoor Education

)

145

Pendidikan Luar Kelas

(

Outdoor Education

)

9

Bab

Sumber:

www.sabhawana.com,

2009

Gambar 9.1

Kegiatan penjelajahan alam dapat membuat pikiran kita menjadi segar kembali.

146

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

Apa saja aktivitas kalian sehari-hari? Belajar, bermain,

pergi ke sekolah, membantu orang tua, pasti merupakan

aktivitas yang hampir setiap hari kalian lakukan. Me-

lakukan aktivitas yang sudah menjadi kesibukan sehari-

hari terkadang menimbulkan kelelahan dan kejenuhan,

yang pada akhirnya dapat mengakibatkan stres.

Untuk memberi istirahat pada kinerja saraf jasmani maupun rohani maka perlu

kegiatan yang sifatnya rekreatif, misalnya mendaki gunung atau menjelajah gua.

Walaupun kegiatan ini hanya dilakukan sejenak, tapi akan dapat menimbulkan rasa

senang, gembira, dan kepuasan sehingga menimbulkan kembali kesegaran jasmani

dan rohani atau pembaharuan semangat.

Namun demikian, ada beberapa hal yang harus kalian pahami berkaitan dengan

keterampilan dasar penjelajahan. Apa sajakah itu? Dengan mempelajari materi ini

kalian akan memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang keterampilan dasar

penjelajahan di alam bebas.

Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan dapat:

1. membuat perencanaan kegiatan penjelajahan di alam bebas, sesuai kondisi dan

situasi tempat kegiatan, serta

2. mengetahui perlengkapan yang dibutuhkan saat penjelajahan di alam bebas.

Tujuan Pembelajaran

Kegiatan penjelajahan merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan di luar

sekolah. Biasanya kegiatan ini dilakukan ketika kalian libur sekolah. Kegiatan

penjelajahan yang bisa dilakukan antara lain

hiking

atau mendaki gunung,

camp-

ing

atau berkemah, jalan sehat, pariwisata, atau kegiatan

refreshing

yang lain.

Agar kegiatan penjelajahan dapat berjalan dengan baik, maka ada beberapa hal

yang harus dipersiapkan.

1. Perencanaan Penjelajahan

Aktivitas penjelajahan merupakan aktivitas belajar yang cukup menyenang-

kan apabila dirancang dengan baik dan benar. Keberhasilan suatu kegiatan di

alam terbuka ditentukan oleh perencanaan yang tepat. Berikut ini beberapa

langkah dalam menyusun rencana kegiatan penjelajahan.

a. Perencanaan Kegiatan Penjelajahan

1) Peninjauan langsung lapangan (survei lokasi).

2) Keadaan medan tempat penjelajahan.

3) Keamanan (gangguan binatang buas, alam, manusia).

A.

Keterampilan Dasar Kegiatan Penjelajahan

penjelajahan,

bivak, aktivitas,

lokasi, alam

Kata Kunci

Bab 9 Pendidikan Luar Kelas (

Outdoor Education

)

147

4) Kedekatan dengan tempat berbelanja (pasar, warung, toko).

5) Perizinan penjelajahan pada instansi terkait.

b. Perkiraan Waktu

1) Hari dan tanggal penjelajahan.

2) Lama perjalanan.

3) Pembuatan laporan penjelajahan.

c. Penentuan Lokasi

Pemilihan lokasi penjelajahan penting untuk diperhatikan. Lokasi yang baik dan

sesuai akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Berikut ini beberapa

syarat lokasi yang baik

untuk dijadikan lokasi penjelajahan.

1) Lokasi memiliki pemandangan yang indah dan nyaman untuk kegiatan.

2) Lokasi terjaga keamanannya, baik dari serangan binatang buas maupun dari

gangguan keamanan lainnya.

3) Lokasi tidak terletak di tempat yang membahayakan, seperti di pinggir jurang

atau sering dilanda banjir/longsor.

d. Penentuan Biaya

Biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan penjelajahan ditentukan

sebelumnya. Hal ini untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan.

e. Pembagian Tugas

1) Ketua kelompok (bertugas memimpin sekaligus bertanggung jawab terhadap

kelompoknya).

2) Seksi keamanan (menjaga dan memantau keamanan peserta).

3) Seksi P3K (bertanggung jawab atas obat-obatan untuk pertolongan pertama

pada kecelakaan).

Bisa juga dibentuk seksi-seksi yang lain sesuai dengan kebutuhan.

2. Persiapan Penjelajahan

Sukses tidaknya pelaksanaan penjelajahan ditentukan oleh persiapan sebelum-

nya, meliputi hal-hal berikut ini.

Sumber:

www.wordpress.com,

2009

Gambar 9.2

Lokasi dengan

pemandangan yang indah

merupakan tempat yang baik

untuk dijadikan lokasi pen-

jelajahan.

148

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

a. Persiapan Mental Peserta

Peserta harus siap mental ketika melakukan kegiatan penjelajahan. Kesiapan

mental perlu dijaga agar tidak menimbulkan masalah selama penjelajahan.

b. Persiapan Fisik Peserta

Peserta harus siap fisik, seperti badan harus dalam keadaan bugar dan sehat.

Apabila fisik dalam keadaan bugar, maka akan siap untuk menghadapi segala

tantangan yang ditemukan pada saat penjelajahan. Namun jika fisik dalam keadaan

sakit atau lemah, tentu tidak akan mampu menghadapi tantangan di alam bebas.

Untuk itu, setiap peserta sangat dianjurkan untuk memeriksa kesehatannya sebelum

melakukan kegiatan penjelajahan.

c. Peralatan/Perlengkapan

Keberhasilan suatu kegiatan di alam terbuka juga ditentukan oleh perencana-

an dan perbekalan yang tepat. Dalam merencanakan perlengkapan perjalanan

terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini diantaranya.

1) Mengenal jenis medan yang akan dihadapi (hutan, rawa, tebing, dan lain-lain)

2) Menentukan tujuan perjalanan (penjelajahan, latihan, penelitian, SAR, dan

lain-lain)

3) Mengetahui lamanya perjalanan (misalnya tiga hari, seminggu, sebulan, dan

sebagainya)

4) Mengetahui keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa beban.

5) Memerhatikan hal-hal khusus (misalnya obat-obatan tertentu).

Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka kita dapat menyiapkan perlengkapan

dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin.

1) Perlengkapan dasar penjelajahan

a) Perlengkapan perjalanan : sepatu, kaos kaki, jas hujan, ikat pinggang, baju,

topi, celana, dan lain-lain.

b) Perlengkapan tidur:

sleeping bag

, tenda, matras, dan lain-lain.

c) Perlengkapan masak dan makan : kompor, sendok, makanan, korek,

dan lain-lain.

Sumber:

www.yogyes.com,

2009

Gambar 9.3

Fisik yang bugar dan sehat

diperlukan saat kegiatan penjelajahan.

Bab 9 Pendidikan Luar Kelas (

Outdoor Education

)

149

Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan dapat:

1. mengetahui kemungkinan masalah yang ditemukan saat melakukan penjelajahan di

alam bebas, dan

2. memecahkan masalah yang ditemukan dalam aktivitas penjelajahan di alam bebas.

Tujuan Pembelajaran

Penjelajahan alam ataupun kegiatan petualangan lainnya merupakan sebuah

aktivitas olahraga berat. Kegiatan ini memerlukan kondisi kebugaran pendaki

yang prima. Saat melakukan aktivitas penjelajahan, kalian harus menyadari adanya

bahaya yang akan menghadang. Bahaya tersebut meliputi bahaya subjektif dan

bahaya objektif.

1. Bahaya subjektif; adalah bahaya yang datang dari diri kalian sendiri, yaitu

seberapa siap diri kalian mampu melakukan penjelajahan. Apakah kalian

cukup sehat, cukup kuat, memiliki pengetahuan tentang peta kompas (karena

tidak ada rambu-rambu lalu lintas

di gunung), dan lain-lain.

2. Bahaya objektif; adalah bahaya

yang datang dari sifat-sifat alam itu

sendiri, misalnya suhu udara yang

dingin, angin yang membekukan,

hujan tanpa ada tempat berteduh,

kecuraman permukaan yang dapat

menyebabkan orang tergelincir dan

sekaligus berisiko jatuhnya batu-

batuan, serta malam yang gelap

pekat. Sifat bahaya tersebut tidak

dapat diubah oleh manusia.

d) Perlengkapan pribadi : jarum, benang, obat pribadi, sikat,

toilet paper

,

sabun mandi, dan lain-lain.

e) Ransel.

2) Perlengkapan pembantu

a) Kompas, senter, pisau pinggang, golok tebas, obat-obatan.

b) Peta, busur derajat, penggaris, pensil, dan lain-lain.

c) Alat komunikasi (

handy talky

),

survival kit

, jam tangan.

Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah jangan lupa membawa

kantong plastik. Kantong plastik tersebut dibutuhkan untuk menaruh barang-

barang yang kotor dan basah sebelum dicuci. Kantong plastik tersebut juga

berfungsi untuk membawa kembali sampah-sampah pendakian. Sampah-sampah

sisa makanan atau berkemah tidak boleh dibuang sembarangan.

B.

Keterampilan Dasar Pemecahan Masalah

dalam Penjelajahan

Sumber:

www.supervht.com,

2009

Gambar 9.4

Kecuraman permukaan dapat

menyebabkan penjelajah tergelincir.

150

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

Meski tidak dapat diubah, sebenarnya kalian dapat mengurangi dampak

negatifnya. Misalnya dengan membawa baju hangat dan jaket tebal untuk

melindungi diri dari hujan, bila berkemah membawa lampu senter, dan

sebagainya.

Untuk menghadapi bahaya-bahaya tersebut, seorang penjelajah paling tidak

harus memiliki pengetahuan atau keterampilan dasar untuk memecahkan masalah

atau bahaya yang timbul dalam penjelajahan. Berikut ini beberapa diantaranya.

1. Masalah : kelompok kalian tersesat.

Upaya pemecahan masalah:

Mengoordinasi anggota, melihat kemampuan anggota, mengadakan

orientasi medan, membuat rencana dan pembagian tugas, berusaha menyambung

komunikasi dengan dunia luar, membuat jejak dan perhatian untuk mendapat

pertolongan.

2. Masalah : membuat bivak (

shelter

).

Upaya pemecahan masalah:

Membuat bivak (

shelter

) bertujuan untuk melindungi diri dari angin,

panas, hujan, dingin, dan gangguan binatang. Dalam membuat bivak harus

memerhatikan hal-hal berikut ini.

a. Hindari daerah aliran air (bila terpaksa, gunakan bivak panggung).

b. Di atas bivak tidak ada pohon mati atau rapuh.

c. Bukan sarang nyamuk atau serangga.

d. Bahan kuat.

e. Terlindung dari angin.

3. Masalah : perlu mendapatkan air.

Upaya pemecahan masalah:

a. Menampung air hujan, dengan cara menampung langsung dengan ponco

atau daun yang lebar dan dialirkan ke tempat penampungan. Air ini

tidak perlu dimurnikan.

b. Air dari tanaman rambat (rotan) atau bambu. Dengan cara potong

setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes

dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut. Selain rotan,

bambu, dan tumbuhan rambat, air juga dapat diperoleh pada bunga

(kantong semar), dan lumut.

Sumber:

www.supervht.com,

2009

Gambar 9.5

Membuat bivak harus

di lokasi yang aman dan terlindung.

Bab 9 Pendidikan Luar Kelas (

Outdoor Education

)

151

c. Air yang diperoleh dari batang pisang. Caranya, tebang batang pohon

pisang hingga tersisa bonggolnya. Buatlah lubang air di tengahnya, maka

air akan keluar. Biasanya dapat keluar sampai tiga kali pengambilan.

d. Air yang diperoleh dari sungai besar, genangan air, serta air yang diperoleh

dengan menggali pasir di pantai. Untuk mendapatkan air di daerah sungai

yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan. Air yang

diperoleh dengan cara demikian harus dimurnikan terlebih dahulu sebelum

dikonsumsi.

4. Masalah : perlu mendapatkan makanan.

Upaya pemecahan masalah:

Dalam kondisi hidup di alam bebas, ada beberapa makanan yang dapat

dikonsumsi, tetapi harus memerhatikan beberapa hal berikut ini.

a. Berhati-hati pada tanaman buah yang berwarna mencolok.

b. Hindari buah-buahan yang mengeluarkan getah putih, kecuali sawo dan

pepaya.

c. Tanaman yang akan dimakan lebih baik dioleskan dulu pada tangan,

lengan, bibir, atau lidah, tunggu sesaat. Apabila terasa aman bisa dimakan.

d. Makanan yang dimakan kera bisa dimakan manusia.

Tumbuhan yang dapat dimakan dapat diketahui dari ciri-ciri fisik,

misalnya, permukaan daun atau batang tidak berbulu atau berduri, tidak

mengeluarkan getah yang sangat lekat, tidak menimbulkan rasa gatal (hal

ini dapat dicoba dengan mengoleskan daunnya pada kulit atau bibir), dan

tidak berasa pahit (dapat dicoba di ujung lidah).

Berikut ini contoh tumbuhan yang dapat dimakan batangnya.

a. Batang pohon pisang (batang bagian dalam yang berwarna putih).

b. Bambu yang masih muda (rebung).

c. Batang pohon pakis (batang bagian dalam yang berwarna putih).

d. Batang sagu (batang bagian dalam yang berwarna putih).

e. Tebu.

Berikut ini contoh tumbuhan yang dapat dimakan daunnya.

a. Selada air.

b. Daun bayam.

c. Daun melinjo.

d. Daun singkong.

Sumber:

Encarta Encyclopedia

, 2006.

Gambar 9.6

Selain buahnya, batang

pohon pisang juga bisa dimakan.

152

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

Contoh tumbuhan yang dapat dimakan akar umbinya misalnya, ubi jalar,

talas, dan singkong. Contoh tumbuhan yang dapat dimakan buahnya

misalnya, nangka, arbei, dan duwet.

Beberapa tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya misalnya jamur

merang dan jamur kuping. Tapi ada beberapa jenis jamur yang beracun.

Berikut ini ciri-ciri jamur beracun.

a. Mempunyai warna mencolok.

b. Baunya tidak sedap.

c. Bila dimasukkan ke dalam nasi,

nasi menjadi kuning.

d. Sendok akan menjadi hitam bila

dimasukkan ke dalam makanan.

e. Bila diraba mudah hancur.

f. Berbentuk cawan atau mangkok

pada bagian pokok batangnya.

g. Tumbuh dari kotoran hewan.

h. Mengeluarkan getah putih.

Selain tumbuhan, berbagai hewan yang ditemukan di alam juga dapat

dimakan, misalnya belalang, jangkrik, burung, laron, siput/bekicot, kadal

(bagian belakang dan ekor), katak hijau, ular (sepertiga bagian tubuh tengahnya),

dan binatang besar lainnya. Ada beberapa ciri binatang yang tidak dapat

dimakan, misalnya:

a. binatang yang mengandung bisa: lipan dan kalajengking.

b. binatang yang mengandung racun: penyu laut.

c. binatang yang mengandung bau yang khas: sigung.

5. Masalah : membuat api

Upaya pemecahan masalah:

a. Dengan menggunakan lensa/kaca pembesar.

Fokuskan sinar pada suatu titik yang diletakkan pada bahan yang mudah

terbakar.

b. Menggesekkan kayu dengan kayu.

Menggesek-gesekkan dua buah batang kayu hingga panas, lalu dekatkan

dengan bahan penyala, hingga terbakar.

c. Busur dan gurdi

Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau

parasut. Gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap

dan sediakan bahan penyala agar mudah terbakar. Bahan penyala yang

baik adalah sabut kelapa atau daun aren.

Gambar 9.7

Beberapa jenis jamur ada

yang beracun sehingga tidak bisa dimakan.

Sumber:

www.indo-work.com,

2009

Bab 9 Pendidikan Luar Kelas (

Outdoor Education

)

153

Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan dapat:

1. memiliki keterampilan dasar penyelamatan di alam bebas, dan

2. mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan di alam bebas.

Tujuan Pembelajaran

Penyelamatan adalah tindakan yang sangat diperlukan dalam kegiatan

terutama dalam penjelajahan di alam bebas, seperti di gunung ataupun hutan.

Seorang pecinta alam harus memiliki keterampilan dasar penyelamatan diri sendiri

maupun orang lain. Demikian pun bagi seorang penjelajah alam juga harus dapat

menghindari bahaya, untuk itu maka diperlukan beberapa hal yang menjadi

tanggung jawab pribadi. Berikut ini diantaranya.

1. Rencanakan perjalanan dengan peta.

2. Jangan tergesa-gesa melakukan sesuatu.

3. Tetaplah dalam regu dan jangan sampai terpisah.

4. Lengkapi diri untuk menjaga situasi terburuk.

5. Beri waktu yang cukup pada diri sendiri untuk bergerak tenang dan jangan

membuang waktu.

6. Jangan melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri ataupun

orang lain.

7. Perhatikan cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu.

8. Jika belum berpengalaman jangan melakukan perjalanan tanpa pendamping.

9. Jika tersesat jangan panik, tetap rundingkan jalan yang terbaik.

10. Tinggalkan pesan kapan kita akan pergi dan kembali.

Keterampilan dasar penyelamatan dan mempertahankan hidup (

survival

)

sangat penting dikuasai oleh setiap penjelajah. Timbulnya kebutuhan

survival

karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-

kesulitan tersebut antara lain:

1. keadaan alam (cuaca dan medan),

2. keadaan makhluk hidup di sekitar kita (binatang dan tumbuhan), dan

3. keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan).

Keselamatan di alam bebas sangat penting dilakukan, sering kali kita melihat

bahaya pada saat melakukan kegiatan

hiking

atau kegiatan luar kelas lainnya.

Oleh sebab itu kita harus mengetahui dan mahir mempraktikkan secara langsung

penyelamatan penjelajahan di pegunungan.

Adapun langkah-langkah penyelamatan itu dilakukan sesuai dengan jenis

kecelakaan yang menimpa teman kita.

Berikut ini langkah-langkah penyelamatan

sesuai dengan jenis kecelakaan yang terjadi.

C.

Keterampilan Dasar Penyelamatan di Alam

Bebas

154

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

1. Kram/Kejang Otot

Kram atau kejang otot adalah suatu keadaan di mana suatu otot mengalami

kekejangan akibat melakukan kegiatan yang cukup berat. Berikut ini penyebab

terjadinya kejang otot pada saat melakukan penjelajahan di pegunungan.

a. Kurang pemanasan.

b. Keadaan otot yang benar-benar lelah dan masih dipaksakan untuk melakukan

penjelajahan. Pada saat terjadi kram, otot tubuh kekurangan oksigen dan

banyak tertimbun asam arang atau asam susu. Hal ini merupakan racun di

dalam jaringan otot sehingga menyebabkan otot sudah tidak mampu bekerja

lagi. Akibatnya otot akan mengalami kram atau kejang.

Upaya pencegahannya dapat dilakukan dengan cara:

a. melakukan pemanasan secukupnya,

b. makan garam dapur, dan

c. jika otot terasa lelah lebih baik beristirahat terlebih dahulu.

Pertolongannya dapat dilakukan dengan cara:

a. pasien ditidurkan telentang,

b. pakaian dan ikat pinggang dikendorkan serta sepatu dilepas,

c. telapak kaki yang kram ditarik dan ditekan ke arah punggung kaki dengan

salah satu tangan,

d. pada bagian atas lutut ditekan ke

bawah dengan tangan yang lain dan tahan

beberapa saat, serta

e. oleskan balsam pada betis lalu diurut dan jika keadaan otot sudah terasa

lunak berarti sudah sembuh.

2. Pingsan (Lena/Gangguan Kesadaran)

Dalam pengertian sehari-hari, pingsan berarti tidak sadarkan diri. Gangguan

kesadaran itu dapat terjadi karena sebab-sebab berikut ini.

a. Kelelahan, perasaan ketakutan, tak tahan melihat darah, perut dalam keadaan

kosong.

b. Udara panas.

c. Keracunan.

d. Pendarahan otak.

Sumber:

www.geocities.com,

2009

Gambar 9.8

Memberi pertolongan

pada korban pingsan.

Bab 9 Pendidikan Luar Kelas (

Outdoor Education

)

155

Sebelum pingsan, biasanya ditandai dengan perasaan mual, sesak, pusing,

telinga berdenging, penglihatan berkunang-kunang, kemudian tak sadarkan diri.

Pada saat itu raut muka tampak pucat, keluar keringat dingin, denyut nadi cepat

dan pernapasannya perlahan-lahan. Pertolongan

dapat dilakukan dengan cara:

a. baringkan penderita di tempat yang teduh dan datar tanpa bantal,

b. longgarkan pakaian,

c. posisi kepala dimiringkan agar jika penderita terasa ingin muntah akan mudah

keluarnya, serta

d. ciumkan bau-bauan cairan amoniak atau minyak wangi.

3. Gangguan Pernapasan

Apabila salah satu teman kita mengalami gangguan pada saat melakukan

penjelajahan, pertolongan dapat dilakukan dengan cara:

a. baringkan korban telentang,

b. bebaskan jalan napas dengan membersihkan benda yang menyumbat mulut,

kerongkongan dan tenggorokan,

c. jika korban belum bernapas segera beri pernapasan buatan,

d. raba denyut nadi korban, serta

e. jika telah sadar segera beri rangsangan dengan bau yang menyengat lalu

tenangkan korban.

4. Gangguan Luka dan

Patah Tulang

Berikut ini beberapa tindakan yang

perlu dilakukan ketika ada teman yang

terserang gangguan luka dan patah tulang.

a. Bawa korban ke tempat yang teduh

dan aman.

b. Tenangkan korban dan usahakan agar

badan tetap hangat.

c. Hentikan luka pendarahan.

d. Jika ada patah tulang beri bidai dan

balut dengan perban.

Sumber:

Encarta Encyclopedia

, 2006.

Gambar 9.9

Gangguan patah tulang bisa

ditolong dengan memberi bidai dan perban.

Perlengkapan tambahan yang cukup penting dalam kegiatan

survival

adalah

P3K. Berikut ini beberapa jenis perlengkapan P3K.

1. Pembalut luka.

2. Obat cuci hama.

3. Kain segitiga, kapas steril, plester.

4. Perban kain, elastis perban, gunting, pisau kecil.

5. Aspirin, oralit, CTM, obat lambung, tetes mata, bioplacenton, pil kina, dan

sebagainya.

156

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

Bagi kalian yang hendak melakukan penjelajahan alam, ingatlah beberapa

hal berikut ini.

Take nothing, but pictures

(jangan ambil sesuatu kecuali gambar).

Kill nothing, but times

(jangan bunuh sesuatu kecuali waktu).

Leave nothing, but foot print

(jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak kaki).

Info Khusus

5. Mengatasi Gangguan Binatang

a. Nyamuk, gangguan nyamuk bisa diatasi dengan cara berikut ini.

1) Menggunakan obat nyamuk.

2) Bila tidak ada obat nyamuk, bisa diganti dengan bunga kluwih dibakar.

3) Bisa juga dengan kain bekas dan minyak tanah dibakar, lalu dimatikan

sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk.

b. Disengat lebah, oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan berkali-

kali, tempelkan tanah basah/tanah liat di atas luka sengatan, jangan dipijit-

pijit, tempelkan pecahan genting panas di atas luka, olesi dengan vetsin

untuk mencegah pembengkakan.

c. Digigit lintah, teteskan air tembakau pada lintahnya, taburkan garam di

atas lintahnya, teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya, taburkan abu

rokok di atas lintahnya. Untuk membuang lintah upayakan dengan patahan

kayu hidup yang ada kambiumnya.

d. Digigit semut, gosokkan obat gosok pada luka gigitan, letakkan cabai merah

pada jalan semut, bisa juga dengan meletakkan sobekan daun sirih pada

jalan semut.

e. Digigit kalajengking dan lipan, pijatlah daerah sekitar luka sampai racun

keluar, ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit, tempelkan asam yang

dilumatkan pada luka, taburkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka,

taburkan garam di sekeliling tenda untuk pencegahan.

Aktivitas penjelajahan alam merupakan aktivitas belajar yang cukup baik

dan menyenangkan. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu kalian

perhatikan demi keselamatan kalian.

Menjaga kebersihan lingkungan maupun kelestarian alam.

Tertib dan teratur sesuai dengan instruksi guru.

Mengerjakan tugas yang diberikan guru, baik kelompok maupun perorangan.

Perjalanan harus mengikuti denah atau peta yang telah dibuat/ditentukan.

Tips & Trik

Bab 9 Pendidikan Luar Kelas (

Outdoor Education

)

157

Rangkuman

Keterampilan dasar penjelajahan meliputi perencanaan penjelajahan dan

persiapan penjelajahan.

Perencanaan penjelajahan meliputi perencanaan kegiatan penjelajahan,

perkiraan waktu, penentuan lokasi, penentuan biaya, dan pembagian tugas.

Persiapan penjelajahan meliputi persiapan mental peserta, persiapan fisik

peserta, dan peralatan/perlengkapan.

Perencanaan dan persiapan penjelajahan sangat memengaruhi sukses tidaknya

sebuah aktivitas penjelajahan.

Saat melakukan aktivitas penjelajahan, akan banyak ditemui bahaya yang

menghadang, yang meliputi bahaya subjektif dan objektif. Bahaya subjektif

yaitu bahaya yang datang dari diri sendiri. Bahaya objektif adalah bahaya

yang datang dari sifat-sifat alam.

Untuk menghadapi bahaya saat melakukan aktivitas penjelajahan, penjelajah

alam harus menguasai keterampilan dasar penyelamatan di alam bebas.

Dan senantiasa:

Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Percaya kepada kawan (dalam hal ini kawan adalah rekan pegiat dan peralatan

serta perlengkapan, tentu saja juga harus disertai bahwa dalam diri kita sendiri

juga dapat dipercaya oleh “teman” tersebut dengan menjaga, memelihara, dan

melindunginya).

Percaya kepada diri sendiri, yaitu percaya bahwa kita mampu melakukan

segala sesuatu dengan baik.

Evaluasi Bab 9

A.Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Tujuan utama kegiatan penjelajahan adalah ... .

a. mengisi waktu luang

b. hiburan

c. rekreasi

d. mengenal alam sekitar

2. Selain dengan kompas, cara menentukan arah ketika melakukan kegiatan

penjelajahan juga dapat dilakukan dengan ... .

a. senter

c. arah angin

b. tongkat

d. bantuan matahari

158

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

3. Di bawah ini merupakan peralatan navigasi,

kecuali ... .

a. kompas

b. peta

c.

sleeping bag

d. pensil

4. Yang berfungsi sebagai penawar racun dan untuk menjaga metabolisme

tubuh dalam kegiatan penjelajahan adalah ... .

a. makanan

b. bivak

c. minuman

d. garam

5. Yang menjadi prioritas utama agar tetap bisa melanjutkan kegiatan

penjelajahan alam bebas adalah ... .

a. makanan

b. peralatan navigasi

c. air

d. garam

6. Tempat perlindungan dari ancaman cuaca panas dan dingin serta gangguan

binatang di alam bebas adalah ... .

a. navigator

b. survival

c. bivak

d.

mountenering

7. Jika seorang pendaki mengalami luka dan menyebabkan pendarahan vena,

maka bagian yang diikat adalah ... .

a. di atas luka

b. bebas

c. di bawah luka

d. tepat pada luka

8. Yang perlu dirancang sebelum melakukan penjelajahan adalah ... .

a. waktu, biaya, dan tempat

b. cara memasak

c. cara membuat denah lokasi

d. cara mendirikan tenda

9. Berikut ini yang

bukan

syarat pemilihan baju yang digunakan dalam

survival

adalah ... .

a. menyerap keringat

b. ringan

c. kuat dan lembut

d. trendi

Bab 9 Pendidikan Luar Kelas (

Outdoor Education

)

159

10. Yang termasuk perlengkapan pribadi untuk berkemah adalah ... .

a. tenda, kompor, dan sikat gigi

b. sepatu, baju, dan mantel

c. golok, pisau, dan cangkul

d. simpul, tenda, dan kompas

11. Fungsi kompas dalam penjelajahan adalah untuk ... .

a. menentukan suhu tubuh

b. menentukan ketinggian

c. menentukan arah mata angin

d. menentukan lokasi

12. Salah satu kegunaan jas hujan saat penjelajahan adalah untuk ... .

a. melindungi badan dari udara dingin

b. melindungi badan dari udara panas

c. melindungi badan dan barang bawaan saat hujan

d. melindungi badan saat masuk semak-semak

13. Berikut ini jenis tanaman beracun adalah ... .

a. pisang

b. bambu muda

c. jamur payung

d. sagu

14. Kemampuan seseorang untuk mempertahankan diri dari bahaya di dalam

hutan disebut ... .

a.

survival

b.

survivor

c.

surveyor

d.

survive

15. Jika keadaan otot sudah benar-benar lelah tetapi masih dipaksakan untuk

melakukan pendakian gunung maka

dapat menyebabkan … .

a. kram

b. lena

c. luka

d. pingsan

16. Di bawah ini yang termasuk perlengkapan PPPK,

kecuali ... .

a. obat cuci hama

b. aspirin

c. bioplacenton

d. sabun mandi

17. Adanya racun dalam jaringan otot yang disebabkan karena timbunan zat

asam arang menyebabkan seseorang mengalami … .

a. gangguan peredaran darah c.

lena

b. kram

d. pingsan

160

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX

18. Di bawah ini adalah air yang dapat dikonsumsi ketika melakukan kegiatan

survival

,

kecuali …

.

a. air hujan

b. air embun

c. air raksa

d. air sungai

19. Jika seseorang mengalami gangguan pernapasan, maka cara memberi

tindakan pertolongan yang tepat adalah … .

a. baringkan korban dengan posisi telungkup

b. dudukkan korban

c. baringkan korban dengan posisi telentang

d. baringkan korban dengan posisi miring

20. Sepatu yang baik untuk mengikuti perkemahan ialah sepatu yang ... .

a. ringan dan tipis

b. terbuat dari kulit dan menutupi mata kaki

c. terkuat dan bahan kain

d. haknya tinggi

B.Jawablah dengan singkat dan benar!

1. Sebutkan ciri-ciri air yang dapat dikonsumsi ketika melakukan penjelajahan!

2. Bagaimana cara memperoleh air saat melakukan penjelajahan?

3. Apa tujuan membuat perencanaan sebelum melakukan kegiatan

penjelajahan?

4. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan ketika menentukan lokasi

penjelajahan!

5. Menurut kalian, apa akibatnya bila melakukan penjelajahan tanpa membuat

persiapan dan perencanaan?

6. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan ketika membuat bivak!

7. Sebutkan ciri-ciri tumbuhan yang dapat dikonsumsi ketika berada di alam

bebas!

8. Apa saja ciri-ciri binatang yang dapat dikonsumsi manusia ketika berada

di alam bebas?

9. Jelaskan cara membuat api saat berada di alam bebas!

10. Bagaimana cara menolong teman yang terkena gigitan lintah?